Senin, 29 Juni 2015

Mutiara Hikmah #12 Kitab Al Hikam

Assalamu'alikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Pembaca yang dikasihi Alloh,

Dipagi yang cerah ini hidangan rohani kedua belas yang kami sajikan adalah Tidak ada sesuatu yang berguna bagi hati (jiwa), sebagaimana menyendiri untuk masuk ke medan tafakur.

Penjelasan : Kebisingan sering dirasa mengganggu konsentrasi, kinerja, dialog dan mengganggu pendengaran. Dunia dengan segala hiasannya penuh sekali lalu lalang kebisingan. Apalagi di siang hari. Padahal kebisingan banyak sekali menghasilkan gelombang kegelisahan dan gelombang "panas".

Dapatkah kita "sharing" mesra cinta kita dengan yang Maha Penyayang dalam kebisingan ? Untuk itulah Dia menciptakan waktu yang penuh ketenangan. Ambillah waktu yang telah diciptakan itu untuk mendapatkan kejernihan befikir. Lantunkan dzikir sehingga kita memperoleh cahaya iman.

Dalam suasana yang tenang , Nabi Dawud AS dapat mendengar Alloh SWT bertanya : "Wahai Dawud mengapa engkau menyendiri "? Dawudpun menjawab :" Aku menyendiri untuk mendekat kepadaMu". Terdengar oleh Dawud nasehatNya :" Wahai Dawud, waspadalah selalu. Pilihlah untukmu sahabat  yang dapat membantu untuk taat kepadaKu. Jauhilah segala yang menyebabkan bekunya hatimu dan hal-hal yang dapat menjadikan engkau jauh dariKu ". Carilah waktu tenang untuk berkasih mesra dengan kekasihmu, miscaya Dia akan memberikan sesuatu yang terbaik bagimu. 

Selamat menunaikan puasa Romadhon, semoga Alloh memberikan pahala dan ampunan. Aamiin.
Wabillahitaufik Walhidayah Assalamua'laikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Minggu, 28 Juni 2015

Mutiara Hikmah #11 Kitab Al Hikam


Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Pembaca yang budiman,

Berikut ini adalah mutiara hikmah yang ke sebelas yaitu "Benamlah wujud kamu dalam bumi yang tersembunyi, karena sesuatu yang tumbuh dengan tanpa ditanam itu tidaklah sempurna hasilnya"

Penjelasan : Manusia tercipta dari tanah. tempat aneka ragam makhluq menapakinya. Namun demikian, tanah tetap bisa menerima atau "qona'ah" terhadap apa yang telah Alloh SW Ttetapkan atasnya. Ia ikhlas tak pernah mengeluh

Wajah sebagai tempat dimana mata dzahir menangkap aneka rangsangan terkadang mampu membukakan mata hati seseorang. Akan tetapi dapat pula membutakannya. Oleh karenanya tempatkanlah wajah pada "ketawaduan" atau "andap asor"  yang paling dalam. Niscaya keikhlasanmu akan muncul dan menunjukkan hidupnya setiap amal yang engkau perbuat. Janganlah engkau biarkan amalmu liar tak tertanam dan hidup tidak sempurna. Sebab buah tanaman liar hasilnya tak sebaik tanaman yang terawat.

Selamat menjalankan ibadah puasa dengan penuh khusuk semoga mendapat pahala berlimpah dan ampunan dari Alloh SWT. Aamiin. Walillahitaufiq Walhidayah. Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Sabtu, 27 Juni 2015

Mutiara Hikmah #10 Kitab Al Hikam


Assalamu'alikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Pembaca yang dilindungi Alloh SWT,

Berikut ini hidangan mutiara hikmah ke sepuluh yaitu Berbagai amal (pekerjaan ibadah) adalah sebuah kerangka hidup yang ruh-ruhnya adalah adanya "sirrul ikhlas" atau ketersamaan ikhlas yang ada pada amal tersebut.

Penjelasan : Jikalau nilai sebauh amal itu diibaratkan makhluk hidup, maka nyawanya adalah ikhlas yang senantiasa terkait secara tersembunyi padanya. kemurnian niat hanya untuk pengabdian pada Sang Khaliq semata. Itulah bentuk manifestasi ikhlas. Apabila tidak ada keikhlasan di dalamnya maka amal ini seperti makhluk yang mati, tak bernilai apa-apa. Setidaknya demikian "kode etik" yang telah diterapkan Alloh SWT dalam tuntunan buat hambaNya.

Ikhlas adalah lawan dari syirik. Janganlah kita sebagai mukmin terjebak dalam syirik-syrik amal seperti takabur, hasut, iri dsb. Karena yang itu akan membawa seorang hamba menjadi tak bernilai dihadapan Alloh SWT. Iringilah amal dengan dzikir , niscaya berhala-berhala takabur , dengki, iri akan mudah tersingkir.

Selamat menunaikan ibadah puasa Romadhon, semoga Alloh menerima amalan kita. Wabillahitaufiq Walhidayah. Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Mutiara Hikmah #9 Kitab Al Hikam

Assalamu'alaikum Warohmautullohi Wabarokatuh


Pembaca yang budiman,                                                                  
Berikut ini kami hidangkan mutiara hikmah ke sembilan yaitu "Beraneka ragam jenis amal (pekerjaan) adalah karena disebabkan beranekaragamnya berbagai ahwal (keadaan kondisi batin).

Penjelasan : Kondisi batin seseorang yang menjalani amaliah keseimbangan antara dzikir dan fikir tidaklah tetap, namun bersifat dinamis. Sehingga berpengaruh terhadap berbagai amal yang dikerjakannya. Misalnya ada yang memprihatinkan keadaan kema'siatan begitu merajalela. disekitarnya, sehingga disepanjang malam ia banyak melantunkan dzikir memakai bahasa puisi. Misal " Wahai Dzat yang yang Maha Banyak Menerima Taubat, terimalah taubat kami . Kasihanilah kami dan berikanlah pandangan rahmatMu kepada kami" . Adapula yang melantunkan asmaul husna kemudian berdoa dengan Nya, adapula yang berdzikir dengan bacaan sholawat kepada nabi Muhammad SAW melalui menyebutkan sifat-sifat beliau. yang terpuji dan suka menolong ummatnya, serta ada pula yang melakukan memperbanyak riyadhoh (olah jiwa) melalui puasa kemudian berdoa agar rahmat Alloh SWT tercurah pada makanan, minuman, pakaian ataupun bumi sekitarnya yg dipijak.

Intinya janganlah kita mudah memvonis asyik masyuknya seseorang yang tengah "gila" dengan Tuhannya, sebelum kita mengetahui kondisi batin yang dialaminya

Selamat nemunaikan puasa Romadhon, semoga mendapat pahala dan ampunan dari Alloh SWT. Aamin
Wabillahitaufiq Walhidayah Asalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Mutiara Hikmah #8 Kitab Al Hikam

Assalamu'alikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Pembaca yang dirahmati Alloh SWT,
Mutiara hikmat ke delapan adalah "Apabila Alloh membukakan bagimu jalan untuk Ma'rifat, maka jangan hiraukan tentang amalmu yang masih sedikit, karena Alloh SWT tidak membuka jalan itu melainkan Dia berkehendak memperkenalkan diriNya pada kamu.

Penjelasan : Apabila Alloh SWT telah berkehendak, maka sesudah seorang hamba membiasakan dirinya berdikir, Alloh SWT akan menganugerahi hambaNya itu jalan keluar dari ketidak menentuan dan kesesatan di padang pengembaraan hidupnya menuju pada perolehan hidayah (petunjuk) dan irsyad (rasionalitas) yang disebut Ma'rifat.

Perolehan Ma'rifat itu ada hanya dalam dua jenis "taraqi" (bottom up) dan "tanazul" (top down). Konsep taraqi yaitu konsep kita berusaha mengenal Tuhan kita. sedangkan konsep tanazul adalah konsep Alloh SWT menginginkan mengenalkan diriNya pada kita. Jadi, tidak mustahil kalau Dia telah berkehendak, Dia akan karuniakan pengetahuan plus (Ma'rifat) kepada hambaNya yang senantiasa ingat kepadaNya. Walau hambaNya itu  masih sedikit dalam beramal. Karenanya, penuhilah hati dengan ridho dan yakin, serta hilangkanlan keraguan pada Illahi, niscaya kita akan memperoleh nikmat antara memadukan dzikir dan fikir.

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga dilimpahkan pahala dan ampunan dari Alloh SWT. Wabillahitaufiq Walhidayah. Assalamu'alikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Mutiara Hikmah #7 Kitab Al Hikam


Assalaamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Mutiara Hikmah ketujuh dari kitab Al Hikam adalah "Tidak terlaksananya apa yang dijanjikan, janganlah sampai meragukanmu terhadap janji itu, sekalipun masanya telah tertentu (tiba). (Perlunya) Supanya keraguan itu tidak menodai mata hatimu dan memadamkan cahaya hatimu"

Penjelasan : Doa dan janji Alloh SWT itu terkait erat. Alloh SWT menjanjikan untuk menerima semua doa hambanya,. Padahal antara keduanya punya sisi material dan immaterial. Maka apabila "diterima" nya suatu doa itu merupakan sebuah "sir" atau rahasia, tentu dibalik rahasia itu pasti ada pula rahasia lainnya. Sisi material dapat dilihat dengan mata lahir.

Sisi immaterial hanya dapat dilihat dengan mata hati itu pun bila pada diri seorang hamba terdapat ridho dan yakin.  Namun sebaliknya, yaitu apabila ada pada diri mereka terdapat sifat ragu maka mata hatinya akan ternodai sehingga "sorotnya" menjadi padam dan tidak mampu untuk menemukan apakah "rahasia dibalik rahasia" itu semua. Karenanya, janganlah ragu pada janji Alloh SWT agar kita dapat merasakan betapa indahnya menemukan sebuah rahasia dibalik rahasia.

Selamat menjalankan ibadah puasa dengan pebuh khusuk semoga Alloh SWT menggolongkan kita kedalam golongan hamba yang bertaqwa. Aamiin. Wabilallahitaufiq Walhidayah. Assalamu'alikum Warohmautullohi Wabarokatuh

Rabu, 24 Juni 2015

Mutiara Hikmah #6 Kitab Al Hikam

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Pembaca yang dirahmati Alloh,

Atas bimbingan ustadz M. Afif Subhan, kami menyajikan untaian mutiara hikmah dari kibab Al Hikam. Berikut mutiara hikmah keenam.
" Kegigihan usahamu untuk memperoleh segala sesuatu yang telah dijaminkan (pasti itu) untukmu, dan kelalaian pada kewajiban yang diamanatkan padamu, adalah suatu tanda bukti akan masih tumpulnya penglihatan mata hatimu"

Penjelasan: Jika mata hati seseorang masih tertutup maka ia hanya mampu melihat perkara-perkara yang bersifat materi saja. Namun bilamana mata hati telah terbuka maka makna dan hakekat sesuatu akan jadi mudah ia lihat serta pahami. Karenanya agar tidak tergelincir pada kekeliruan yang fatal (gelap mata) , keggihan untuk memperoleh sesuatu harud didasari pula dengan tauhid. yang benar yaitu bahwasannya segala sesuatu itu dapat terjadi tiada lain atas ijin Alloh SWT semata. 

Selamat menjalankan ibadah puasa dengan penuh khusuk, semoga Alloh menggolongkan kita ke dalam hambanya yang bertaqwa. Aamiin


Mutiara Hikmah #5 Kitab Al Hikam

Assalamu'alikum Warohmatullohi Wabarokatuh,

Pembaca yang terhormat,

Memasuki puasa hari yang ke 8, kami sajikan hidangan mutiara hikmah yang ke 5 dari kitab Al-Hikam. " Tenangkanlah jiwamu dari urusan perencanaan yang melelahkan , karena apa yang diatur oleh selain kamu (akan urusan dirimu) , tidaklah diperlukan campur tanganmu"

Maknanya : Banyak orang salah mengambil keputusan karena ketidaktenangan. Banyak orang merasa terdesak karena kurang berlapang dada. Banyak orang gagal meraih cita-cita karena pesimis dan berlaku tergesa-gesa. Ketika semua itu menerpa, mereka lalu disibukkan dengan berpagai rencana. Yang pada puncaknya jatuhlah perasaan kecewa di hati karena kegagalan apa yang dimauinya. 

Ruh kebahagiaan dalam Islam sebenarnya diilhami oleh munculnya ridho dan yakin pada diri kita. , ketika parameter Alloh SWT dan RosulNya diletakkan, maka berlakukan tenang dan mantap. Singkirkanlah ketergesaan dan keraguan. Karena dalam ketergesaan dan keraguan akan muncul padanya kesukaran, kesempitan sert kesusahan. Rosullulloh SAW telah bersabda " Sesungguhnya Alloh Azza Wa Jalla dengan keadilanNya telah menjadikan ketenangan , kelapangan, serta ketenangan di dalam ridhoNya dan yakin. Dan telah menjadikan kesukaran, kesempitan serta kesusahan di dalam marah dan ragu" HR Al-Baehaqi dalam Sya'bul Iman juz 1 hal 34.

Kesimpulan :
Berangkatlah bekerja, sebagaimana layaknya manusia menunaikan pekerjaan. Ketika ada yang bertanya kepadamu, apa yang tengah terjadi ? Jawablah : Aku tengah menjalankan kewajiban yang telah Alloh SWT perintahkan. Sedangkan apa dan bagaimana hasilnya nanti, semuanya berpulang kembali pada pengaturan dan hukum-hukumNya Yang Maha Adil. Aku hanya menerima apa yang telah Ia tetapkan dan ridho dengan apa yang telah Ia takdirkan.

Selamat menjalankan ibadah puasa dengan penuh khusuk semoga Alloh melimpahkan pahala yang berlipat ganda. Aamiin. Wabillahitaufiq Walhidayah, Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Selasa, 23 Juni 2015

Mutiara Hikmah #4 Kitab Al-Hikam

Assalamu'alikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Pembaca yang dikasihi Alloh,

Berikut ini adalah untaian "Mutiara Hikmah" keempat yaitu " sekuat apapun keinginan (cita-cita, ikhtiar) makhluk, dia tak kan mungkin mampu untuk mengoyak benteng-benteng takdir".

Maknanya : Segala sesuatu telah ada ketentuannya, Segala sesuatu telah ada wadahnya. Dan segala sesuatu telah ada takarannya.  Yang membuat ketentuan, wadah serta takaran adalah Alloh SWT. Hanya Dia yang Maha Berkuasa dan Maha Menentukan atas kehendakNya. Carilah nafkah apa yang engkau suka, carilah hasil apa yang engkau mau, jalanilah ikhtiar yang telah Alloh SWT tetapkan buatmu  dengan sebatas kemampuan. Namun ketahuilah, berbagai asbab yang kita jalani itu terkadang menampakkan warna terang nan indah dan terkadang beralih pula menjadi gelap bak suasana kematian. Sesungguhnya asbab itu ketika menghilang dari hadapan kita dan kembali lagi dalam bentuk lainnya, pada hakekatnya dia tengah kembali dahulu pada pembuatnya dan kemudian datang lagi menjumpai kita dengan membawa perintahNya yang baru. Baik-buruk, senang-sedih, semua dia yang Maha Pengatur. Kita hanya dapat ijin merasakan, tapi penguasa dan pemilik semuanya hanya Dia Yang Maha Menciptakan.

Kesimpulan : 
Hukum sebab akibat terkadang mampu mengecoh kita, bila kita tidak waspada. yaitu bilaman kita terlalu yakin bahwa suatu keinginan dapat terwujud tiada lain karena hasil ikhtiar kita semata, tanpa ada peran garis takdir sebagai penyerta. Ketahuilah sebagai sesuatu yang telah ditetapkan olehNya hanya dapat tercapai apabila melalui jalan ikhtiar maka wujud hasil tersebut itu tidaklah lepas dari bagian ketetapan dan takdirNya.

Selamat menunaikan puasa Romadhon dengan penuh khusuk. Semoga Alloh melimpahkan pahala, ampunan dan dibebaskan dari api neraka. Aamin




Mutiara Hikmah #3 Kitab Al Hikam


Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Pembaca yang dirahmati Alloh SWT
Hidangan Mutiara Hikmah ketiga adalah " Dan keinginanmu untuk berlebih dalam menggulati al-asbab (menjalani kehidupan dengan sebab-musabab, yakni terlalu mengandalkan usaha-usaha bersifat lahiriah) padahal Alloh (juga) menetapkanmu agar bisa (hidup) di dalah at-tajrid (menyendiri bersamaNya) itu adalah termasuk bagian dari kemunduran atas cita-cita tinggi nan mulia". 

Maknanya adalah cita-cita tinggi nan mulia setiap orang yang beriman adalah hidup bahagia dunia dan akherat. Agar tidak terjadi kemunduran dalam cita-cita , maka setiap orang yang beriman perlu memasukkan warna nilai-nilai akhir dari cita-cita itu dalam kehidupan yang ditempuh, agar semangat mewujudkan cita-cita itu senantiasa hidup, berkobar dan tak pernah padam. Berfikirlah dengan cita-cita yang hendak diraih. Iringilah langkah dengan do'a sebagai warna akhir dari cita-cita mulia. Itulah kunci sejati setiap mukmin untuk dapat membuka "gedung" sukses kehidupannya. Sukses dalam parameter Illahi, bukan sukses dalam parameter syahwati.
Bilamana seorang mukmin hidup hanya bergulat dengan usaha-usaha lahiriah semata tanpa dapat menyisakan waktunya untuk memohon "nilai sukses" pada Sang Khaliq, maka yang demikian itu terjadi sama halnya dia tengah mengalami kemunduran dari "semangat tinggi nan mulia" serta tengah "memadamkan diri" dengan makhluk hidup yang hanya berkutat dalam makan, minum, tidur, bangun dan kemudian mati.

Kesimpulannya adalah Implementasikan pikir dan dzikir dalam jaring-jaring kehidupan kita. Ambillah titik keseimbangan. Aturlah waktu hidup sebaik mungkin, mumpung kita masih diberi tengat nafas.

Selamat menunaikan puasa dengan penuh khusuk, semoga Alloh limpahkan pahala, ampuni dosa-dosa kita dan dibebaskan dari api neraka. Aamiin

Mutiara Hikmah #2 Kitab Al Hikam

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh


Pembaca yang dirahmati Alloh SWT

Mutiara hikmah kedua yang kami sajikan adalah " Janganlah karena keterlambatan masa pemberian Alloh kepadamu, padahal kamu telah merasa bersungguh-sungguh dalam berdo'a lalu membuat engkau menjadi berputus asa. Sebab Alloh SWT telah menjamin menerima semua do'a menurut apa yang dipilihNya untukmu, bukan menurut kehendakmu, dan pada waktu yang Ia tentukan, bukan menurut waktu yang engkau tentukan ".

Ulasan : doa adalah "pengajuan" bukan "tuntutan". Alloh bukanlah sang "terdakwa" . Oleh karenanya jangan engkau tuntut Alloh. Akan tetapi sesuaikanlah kerja pengabdianmu padaNya agar pengajuan memperoleh hasil tidak jauh dari harapan

Selamat menjalankan ibadah puasa dengan penuh khusuk, semoga Alloh menggolongkan kita ke dalam golongan hamba yang bertaqwa.
Wabillahitaufiq walhidayah. Assalamu'alikum warohmatullohi wabarokatuh


Senin, 22 Juni 2015

Mutiara Hikmah Kitab Al Hikam

Assalamu'alaikum Warohtamullohi Wabarokatuh

 Mengisi Bulan Suci Romadhon 1436 H , kami menyajikan hidangan rohani berupa Mutiara Hikmah dari Kitab Al-Hikam karya Syaikh Ibn 'Athaillah As-Sakandari. Tulisan ini disampaikan oleh Ustadz Muh. Afif Subhan. Mudah-mudahan menjadi hidangan yang lezat dan menyehatkan bagi para pembaca yang budiman.

Pembaca yang dirahmati Alloh SWT, berikut untaian mutiara hikmah yang pertama : " Keinginan untuk melakukan at-tajrid (meninggalkan usaha-usaha bersifat lahiriah) padahal Alloh menetapkanmu (hidup) di dalam as-asbab (menjalani kehidupan dengan sebab-musabab, yakni melakukan usaha-usaha lahiriah) itu adalah termasuk bagian dari syahwat yang tersembunyi".

 Maknanya adalah semua yang ada selain Alloh SWT adalah makhluk. Kita manusia adalah makhluk. Keinginan atau harapan makhluk juga adalah makhluk. Berbagai sebab pun juga adalah makhluk. Tiada dibenarkan makhluk berharap kepada makhluk. Hanya kepada Alloh SWT lah tempat bergantung harapan. Akan tetapi bilamana ada seseorang yang berharap kepada Alloh SWT namun caranya dengan meninggalkan pekerjaan harian dia sebagai makhluk yaitu perlu bergulat dalam usaha-usaha makhluq maka yang demikian itu sama halnya dia tengah menggantungkan harapan dia kepada makhluk yang bernama "syahwatul khafiyah" atau keinginan tersembunyi.

Kesimpulan : yang benar bagi seorang mukmin adalah jalankan kehidupan ini sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan Illahi, dengan memadukan fikir dan dzikir dalam implementasinya. Tidak usah "neko-neko" yang justru disadari atau tidak akan dapat membawa penghambaan kepada makhluk "terselip" bernama syahwat 

Selamat menjalankan ibadah puasa dengan penuh khusuk semoga Alloh menggolongkan kita ke dalam hambaNya yang bertaqwa. Wabillahitaufiq walhidayah Assalamu'alikum Warohmatullohi Wabarokatuh