Rabu, 06 Juni 2012

Menjadi Ummat Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin



Assalamu’alaikum Wr Wb

Kita semua tahu  bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan Lil ‘Alamin. Sebagaimana disebutkan dalam Firman Alloh Ta’ala QS Al Anbiya 107,
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ
Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)

Jelaslah bahwa Nabi Muhammad SAW diutus Alloh Ta’ala untuk membawa dan menyebarkan ajaran (agama) Islam yang tujuannya adalah untuk memberi rahmat kepada semua ummat manusia termasuk alam semesta.. Karena kita tahu, manusia hidup dalam lingkungan dan menjadi bagian dari alam semesa.

Lalu kira-kira apa pengertian Rahmatan Lil ‘Alamin itu ? Beberapa ulama penafsirkan sebagai “ penuh kelembutan dan penuh kasih sayang,. Penuh kelembutan berarti Islam mencitrakan sebagai agama anti kekerasan, anti terror dan anti peperangan.  Islam lebih mengedepankan dialog, perundingan, musyawarah  dan komunikasi dalam menyelesaikan setiap persoalan.
Penuh kasih sayang berarti Islam menyayangi semua ummat manusia beserta alam semesta. Islam is for all, Islam utk semua bangsa, Islam utk semua benua, Islam utk semua hajat manusia. Karena itu Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin akan menghindarkan  permusuhan, perselisihan  dan peperangan terulang lagi di masa yang akan datang.

Untuk itu Islam harus dibawakan dengan wajah yang cool, bibir yang selalu tersenyum, sikap yang manis dan tutur kata lembut. Islam hrs dijauhkan dengan sikap yg kaku, keras, dan dogmatis. Sudah saatnya sebagai individu , sebagai pemimpin ummat, pemimpin ormas Islam, pemimpin Negara menampilkan wajah Islam yang menebarkan kedamaian, kasih sayang dan kelembutan. Sudah saatnya kita menghindarkan diri dari tindakan yg anarkis, terror dan merusak lingkungan. Kerusakan lingkungan akhir-akhir ini sudah sangat mengkhawatirkan. Kerusakan lapisan Ozon, climate change, global warming dan hilangnya hutan sebagai paru-paru dunia adalah issue-issue yang actual. Jika masalah ini tidak segera disikapi dengan bijak maka kemusnahan manusia akan makin cepat. Islam sangat peduli lingkungan, maka sayangi dan cintailah lingkungan tempat kita hidup

Bagaimana implementasi menjadi ummat yang Rahmatan Lil ‘Alamin dalam kehidupan sehari-hari ? Terbarkan salam Assalamu’alaikum Warakhmatullohi Wabarakatuh “ dan berikan senyum ketika kita berjumpa. Salam berarti doa “Semoga kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga barakah untukmu “. Lalu jabat tangannya sebagai bentuk ikatan tali silaturrahim yang lebih erat utk melunturkan kekakuan dan gap diantara kita. Jika fondasi dasar ini terbentuk, maka rasa sungkan, kaku, cuek lama-lama mencair, dan muncul rasa memiliki (belonging , peduli (care) dan kebersamaan (togetherness). Dengan rasa ini pula, seharusnya kita ikut merasa senang jika ada tetangga yang mendapat ni’mat berupa karier yang baik, rizki yang berlimpah, bisnis yang maju, anak yang pintar atau rumah tangga yang rukun. Kalaupun terjadi benturan misalnya ada ucapan yang menyinggung perasaan atau sikap yang kurang bersahabat ( baca : jutek) , kita cukup menyikapi secara propossional dengan dialog yang produktif Karena dalam Islam “Tetanggamu adalah saudaramu yang paling dekat”. Pendek kata ummat Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin selalu berperan aktif dalam lingkungannya untuk saling “ asah, asing, asuh”. Asah artinya mau berbagi ilmu pengetahuan yang kita miliki. Asih artinya kita saling mengasihi. Asuh artinya membimbing atau saling nasehat menasehati.

Dengan Islam mari kita hidup dalam alam yang penuh kedamaian, penuh kelembutan dan penuh kasih sayang . Jauh dari perpecahan, permusuhan dan pengrusakan lingkungan.

Wassalamualaikum Wr Wb
Budi Basuki






4 komentar:

  1. Tetanggamu adalah saudaramu yang paling dekat maknanya dalem banget....suka atau ngga suka, sadar atau ngga sadar interaksi kita dilingkungan tempat tinggal ya dengan tetangga susah senang kitapun tidak terlepas dari lingkungan yang sekelilingnya adalah tetangga kita. Sementara di luaran kita teriak-teriak tentang bagaimana bertetangga yang baik, kita himbau orang-orang untuk berlaku dan bersikap baik dalam menjaga hubungan, tapi kadang kita sendiri lupa bahwa apa yang kita teriakan dan apa yang kita himbau kita sendiri belum melakukan.....cape deeehhh
    Nah mulai sekarang yok kita yang mulai...dari pada kita sibuk teriak-teriak berharap orang-orang disekeliling kita berlaku dan bersikap baik seperti apa yang kita mau, kenapa ngga kita aja yang mulai berlaku dan bersikap baik terhadap orang-orang disekeliling kita...

    Terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada penulis, artikelnya TOP BANGET. Semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan benar-benar dapat menumbuhkan dan meningkatkan ikata persaudaraan yang lebih erat dalam kita berhubungan dan bertetangga.....amiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita sama-sama belajar menjai ummat yang Rahmatan Lil 'Alamin. Belajar mjd suami yg rahmah bagi anak dan istri. Bejar mjd orang yg bermanfaat bagi lingkungannya. Menjadi pemimpin yg dirindukan rakyat/ummatnya. Semoga akan terwujud kehidupan segala lini yang saling mengasihi dan penuh kedamaian. Amiin

      Wass Wr Wb

      Hapus
  2. Rahmatan Lil Alamin memiliki penekanan pada tatanan praktis yang terpancar dalam ahlak yang rahman dan rohim, baik ahlak kepada sang Pencipta Allah SWT, kepada sesama mahluk dan pada diri sendiri. Walaupun tidak mudah untuk mencapainya namun bila di mulai dan dilaksanakan secara berkesinambungan maka akan memberikan dampak pada pada diri sendiri guna perbaikan diri dan pada gilirannya akan berdampak pada pembentukan lingkungan/komunitas disekitarnya.

    Setiap sikap dan lakunya diorientasikan sepenuhnya kepada asas kemanfaatan untuk ummat. Setiap kehadiriannya tidak memberikan kesan eklusif. Segala keputusannya memberikan kedamaian bagi semua pihak. Lisan nya terjaga dan tidak menimbulkan rasa sakit pada orang lain, sebaliknya memberikan kesejukan bagai udara pagi hari yang dieleimuti oleh lembutnya embun pagi.

    Apakah nilai Ideal tersebut dapat dicapai.....? Harusnya bisa. Kembali lagi apakah kita mau..... ? Allah selalu memberi kesempatan kepada setiap hambanya untuk menjadi bagian dari sejadah Rahmatan Lil Alamin, tapi apakah kita mengambil dan melaksakan kesempatan yang diberikan itu ....?

    Rintisan jalan telah dicontohkan oleh saudara kita yang telah menuntun untuk mencintai kebersihan, tidak saja pada tatanan wacana tapi sudah menjadi prilaku keseharian. Awal kebijakan An Nahl juga telah menuntun pada cinta kebersihan dengan membersihkan toilet masjid. Semoga Kegiatan ini dapat di galakan kembali. Dampak kepada komunitaspun terasa dengan kebijakan kerja bakti untuk kebersihan lingkungan.

    Masih banyak sektor lain yang merupakan ruang lingkup dari sajadah Rahmatan Lil Alamin, memperkuat tali silahturohim misalnya. Atau membangun pendidikan informal untuk membaca Alquran, pelatihan ketrampilan dan lain sebagainya.

    Semoga An Nahl dapat menjadi sajadah Rahmatan Lil Alamin....

    Wassalam,
    FH Bersyahadat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ass Wr Wb,
      Sejuk sekali membaca ulasan Pak Haji FH. Ini memberi inspirasi dan energi luar biasa kepada kita selaku pribadi dan An Nahl selaku keompok utk memberikan manfaat lebih banyak lagi kpd ummat dan lingkungan, seperti dicontohkan oleh icon kita lebah. Memang begitulah sebaiknya kita menjadi utusan Alloh di muka bumi ini. Semoga Alloh selalu menjaga semangat kita dan memudahkan setiap rencana kita . Amiin

      Hapus