Assalamu’alaikum
Wr Wb
Kita semua tahu bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan Lil ‘Alamin. Sebagaimana
disebutkan dalam Firman Alloh Ta’ala
QS Al Anbiya 107,
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً
لِلْعالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai
Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al
Anbiya: 107)
Jelaslah bahwa Nabi Muhammad SAW
diutus Alloh Ta’ala untuk membawa dan menyebarkan ajaran (agama) Islam yang tujuannya
adalah untuk memberi rahmat kepada semua ummat manusia termasuk alam semesta..
Karena kita tahu, manusia hidup dalam lingkungan dan menjadi bagian dari alam
semesa.
Lalu kira-kira apa pengertian Rahmatan Lil ‘Alamin itu ? Beberapa
ulama penafsirkan sebagai “ penuh
kelembutan dan penuh kasih sayang, “. Penuh kelembutan berarti Islam mencitrakan
sebagai agama anti kekerasan, anti terror dan anti peperangan. Islam lebih mengedepankan dialog,
perundingan, musyawarah dan komunikasi
dalam menyelesaikan setiap persoalan.
Penuh kasih sayang berarti Islam
menyayangi semua ummat manusia beserta alam semesta. Islam is for all, Islam utk semua bangsa, Islam utk semua benua, Islam
utk semua hajat manusia. Karena itu Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin akan menghindarkan permusuhan, perselisihan dan peperangan terulang
lagi di masa yang akan datang.
Untuk itu Islam harus dibawakan
dengan wajah yang cool, bibir yang selalu
tersenyum, sikap yang manis dan tutur
kata lembut. Islam hrs dijauhkan
dengan sikap yg kaku, keras, dan dogmatis. Sudah saatnya sebagai individu ,
sebagai pemimpin ummat, pemimpin ormas Islam, pemimpin Negara menampilkan wajah
Islam yang menebarkan kedamaian, kasih sayang dan kelembutan. Sudah saatnya kita
menghindarkan diri dari tindakan yg anarkis, terror dan merusak lingkungan.
Kerusakan lingkungan akhir-akhir ini sudah sangat mengkhawatirkan. Kerusakan
lapisan Ozon, climate change, global warming dan hilangnya hutan sebagai
paru-paru dunia adalah issue-issue yang actual. Jika masalah ini tidak segera
disikapi dengan bijak maka kemusnahan manusia akan makin cepat. Islam sangat
peduli lingkungan, maka sayangi dan cintailah lingkungan tempat kita hidup
Bagaimana implementasi menjadi ummat
yang Rahmatan Lil ‘Alamin dalam
kehidupan sehari-hari ? Terbarkan
salam “Assalamu’alaikum Warakhmatullohi
Wabarakatuh “ dan berikan senyum ketika kita berjumpa. Salam berarti doa “Semoga
kedamaian dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dari Allah dan juga barakah
untukmu “. Lalu jabat tangannya sebagai bentuk ikatan tali silaturrahim yang lebih
erat utk melunturkan kekakuan dan gap diantara kita. Jika fondasi dasar ini terbentuk, maka rasa sungkan, kaku, cuek lama-lama mencair, dan muncul rasa memiliki (belonging , peduli (care) dan kebersamaan (togetherness).
Dengan rasa ini pula, seharusnya kita ikut merasa senang jika ada tetangga
yang mendapat ni’mat berupa karier yang baik, rizki yang berlimpah, bisnis yang
maju, anak yang pintar atau rumah tangga yang rukun. Kalaupun terjadi benturan misalnya
ada ucapan yang menyinggung perasaan atau sikap yang kurang bersahabat ( baca :
jutek) , kita cukup menyikapi secara propossional dengan dialog yang produktif Karena
dalam Islam “Tetanggamu adalah saudaramu
yang paling dekat”. Pendek kata ummat Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin
selalu berperan aktif dalam lingkungannya untuk saling “ asah, asing, asuh”. Asah artinya mau berbagi ilmu pengetahuan
yang kita miliki. Asih artinya kita
saling mengasihi. Asuh artinya membimbing atau saling nasehat menasehati.
Dengan Islam mari kita hidup dalam
alam yang penuh kedamaian, penuh kelembutan dan penuh kasih sayang . Jauh dari
perpecahan, permusuhan dan pengrusakan lingkungan.
Wassalamualaikum Wr Wb
Budi Basuki

Tetanggamu adalah saudaramu yang paling dekat maknanya dalem banget....suka atau ngga suka, sadar atau ngga sadar interaksi kita dilingkungan tempat tinggal ya dengan tetangga susah senang kitapun tidak terlepas dari lingkungan yang sekelilingnya adalah tetangga kita. Sementara di luaran kita teriak-teriak tentang bagaimana bertetangga yang baik, kita himbau orang-orang untuk berlaku dan bersikap baik dalam menjaga hubungan, tapi kadang kita sendiri lupa bahwa apa yang kita teriakan dan apa yang kita himbau kita sendiri belum melakukan.....cape deeehhh
BalasHapusNah mulai sekarang yok kita yang mulai...dari pada kita sibuk teriak-teriak berharap orang-orang disekeliling kita berlaku dan bersikap baik seperti apa yang kita mau, kenapa ngga kita aja yang mulai berlaku dan bersikap baik terhadap orang-orang disekeliling kita...
Terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada penulis, artikelnya TOP BANGET. Semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan benar-benar dapat menumbuhkan dan meningkatkan ikata persaudaraan yang lebih erat dalam kita berhubungan dan bertetangga.....amiin
Kita sama-sama belajar menjai ummat yang Rahmatan Lil 'Alamin. Belajar mjd suami yg rahmah bagi anak dan istri. Bejar mjd orang yg bermanfaat bagi lingkungannya. Menjadi pemimpin yg dirindukan rakyat/ummatnya. Semoga akan terwujud kehidupan segala lini yang saling mengasihi dan penuh kedamaian. Amiin
HapusWass Wr Wb
Rahmatan Lil Alamin memiliki penekanan pada tatanan praktis yang terpancar dalam ahlak yang rahman dan rohim, baik ahlak kepada sang Pencipta Allah SWT, kepada sesama mahluk dan pada diri sendiri. Walaupun tidak mudah untuk mencapainya namun bila di mulai dan dilaksanakan secara berkesinambungan maka akan memberikan dampak pada pada diri sendiri guna perbaikan diri dan pada gilirannya akan berdampak pada pembentukan lingkungan/komunitas disekitarnya.
BalasHapusSetiap sikap dan lakunya diorientasikan sepenuhnya kepada asas kemanfaatan untuk ummat. Setiap kehadiriannya tidak memberikan kesan eklusif. Segala keputusannya memberikan kedamaian bagi semua pihak. Lisan nya terjaga dan tidak menimbulkan rasa sakit pada orang lain, sebaliknya memberikan kesejukan bagai udara pagi hari yang dieleimuti oleh lembutnya embun pagi.
Apakah nilai Ideal tersebut dapat dicapai.....? Harusnya bisa. Kembali lagi apakah kita mau..... ? Allah selalu memberi kesempatan kepada setiap hambanya untuk menjadi bagian dari sejadah Rahmatan Lil Alamin, tapi apakah kita mengambil dan melaksakan kesempatan yang diberikan itu ....?
Rintisan jalan telah dicontohkan oleh saudara kita yang telah menuntun untuk mencintai kebersihan, tidak saja pada tatanan wacana tapi sudah menjadi prilaku keseharian. Awal kebijakan An Nahl juga telah menuntun pada cinta kebersihan dengan membersihkan toilet masjid. Semoga Kegiatan ini dapat di galakan kembali. Dampak kepada komunitaspun terasa dengan kebijakan kerja bakti untuk kebersihan lingkungan.
Masih banyak sektor lain yang merupakan ruang lingkup dari sajadah Rahmatan Lil Alamin, memperkuat tali silahturohim misalnya. Atau membangun pendidikan informal untuk membaca Alquran, pelatihan ketrampilan dan lain sebagainya.
Semoga An Nahl dapat menjadi sajadah Rahmatan Lil Alamin....
Wassalam,
FH Bersyahadat
Ass Wr Wb,
HapusSejuk sekali membaca ulasan Pak Haji FH. Ini memberi inspirasi dan energi luar biasa kepada kita selaku pribadi dan An Nahl selaku keompok utk memberikan manfaat lebih banyak lagi kpd ummat dan lingkungan, seperti dicontohkan oleh icon kita lebah. Memang begitulah sebaiknya kita menjadi utusan Alloh di muka bumi ini. Semoga Alloh selalu menjaga semangat kita dan memudahkan setiap rencana kita . Amiin