Senin, 11 April 2016
Puisi Terakhir WS Rendra Sebelum Wafat
Hidup itu seperti "uap", yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !!!
Ketika orang memuji "milikku", aku berkata bahwa ini "hanya titipan" saja.
Bahwa mobilku adalah "titipanNya"
Bahwa rumahku adalah "titipanNya"
Bahwa hartaku adalah "titipanNya"
Bahwa putra putriku adalah "tititpanNya"
Tapi mengapa akau tidak pernah bertanya : "mengapa Dia menitipkan semuanya padaku?"
"Untuk apa Dia menitipkan semuanya padaku?"
Mengapa hatiku justru terasa berat , ketika titipan itu diminta kembali olehNya?
Malahan ketika diminta kembali, kusebut itu "musibah"
Kusebut itu "ujian"
Kusebut itu " petaka"
Kusebut itu apa saja...
Untuk melukiskan bahwa semuanya itu adalah "derita"
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan "kebutuhan duniawi"
Aku ingin lebih banyak "harta"
Aku ingin lebih banyak "mobil"
Aku ingin lebih banyak "rumah"
Aku ingin lebih banyak "popularitas"
Dan....kutolak "sakit"
Kutolak "kemiskinan"
Seolah semua derita adalah hukuman bagiku
Seolah keadilah dan kasihNya harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku..
Bila aku rajn beribadah, maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku
Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku
Betapa curangnya aku, kuperlukan Dia seolah "mitra dagang"ku dan bukan sebagai "kekasih" !!!
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku" dan menolak keputusanNya yang tidak sesuai dengan keinginanku..
Yaa Alloh...
Padahal aku ingat
"Hidup dan matiku" hanyalah untukMu
Yaa Alloh....
Ampuni aku yaa Alloh
Mulai hari ini ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMu saja yaa Alloh...
Sebab aku yakin Engkau akan memberikan anugerah dalam hidupku...
KehendakMu adalah yang terbaik bagiku
* sajian puisi WS Rendra yang mudah-mudahan memberikan pelajaran bagi kita semua untuk selalu bersyukur padaNya dalam suka maupun duka. Semoga kita semua menjadi hamba yang selalu lebih baik dari waktu ke waktu. Aamiin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar