Assalamu’alaikum Wr
Wb.
Selamat datang bulan
penuh Rahmah (kasih sayang), Maghfiroh (ampunan) dan Pembebasan dari api neraka
(Itqun minannar). Bulan yang memanggil ummat Islam yang beriman untuk berpuasa
1 (satu) bulan penuh tidak makan, tidak minum
dan tidak berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga matahari tenggelam.
Bulan yang sangat dirindukan ummat Islam karena di dalamnya terdapat malam yang
lebih berharga dari 1,000 bulan. Bulan dimana Alloh Ta’ala melipat gandakan
pahala sunnah senilai pahala wajib. Mari kita siapkan fisik, mental dan batin
agar kita bisa menjalankan puasa Romadhon dengan khusuk dan taqorrub
(mendekatkan diri) kepada Alloh Ta’ala.
Sejenak kita lupakan
perbedaan waktu berpuasa, apakah hari Jum’at atau hari Sabtu. Karena perbedaan
itu hanya bersifat khilafiah (perbedaan pendapat) saja dan setiap perbedaan itu
adalah rahmah. Semua benar karena didukung oleh landasan hukum yang kuat dan
keilmuan yang canggih. Yang tidak benar adalah orang yang meninggalkan puasa
Romadhon , dan mereka tergolong orang-orang yang merugi. Mari kita jaga lisan
kita dari kata-kata yang tidak senonoh, tinggalkan kebiasaan mengumpat, mencaci
maki, marah-marah dsb. Jaga sikap kita agar tawadhu’ (rendah hati), dan low
profile, tinggalkan sikap sombong dan merasa lebih hebat daripada yang lain.
Selimuti hati kita dengan qona’ah ( merasa cukup) dan selalu bersyukur atas
ni’mat dari Alloh Ta’ala, hindari hati kita dari sifat tamak (rakus materi) dan
riya (pamer agar dipuji). Mari kita ajarkan tangan kita agar rajin berderma.
Ayo tuntun langkah kaki kita agar ringan ke masjid. Ayo lancarkan mulut kita
dengan berzikir dan melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an.
Jangan lewatkan bulan
suci ini berlalu tanpa kesan. Hanya mendapatkan lapar dan haus. Hanya
dilewatkan dengan bermalas-malasan dan tidur . Hanya duduk menonton TV dan main
game. Hanya ngobrol-ngobrol tidak ada ujung pangkanya. Jangan saudaraku,….itu
sia-sia . Terlalu sayang jika bulan Romadhon dibiarkan kosong melompong. Tidak
ada transaksi pahala sebesar transaksi di bulan Romadhon. Apakah kita mau
dikatakan sebagai manusia yang koppig (keras kepala), bodoh dan merugi ? Ingat
umur kita tidak ada yang tahu, apakah kita bisa menjumpai Romadhon tahun depan
? Tidak ada jaminan. Maka mari saudaraku kita mengail pahala sebanyak banyaknya
dan menebar amal sholeh seluas-luasnya.
Lalu apa target kita
sehabis menjalankan super training selama satu bulan penuh ? Puasa akan
melahirkan manusia yang Taqwa. Taqwa sebenarnya lebih menekankan pada sikap
pribadi muslim yang tercermin pada perbuatannya
yaitu selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan Alloh Ta’ala.
Jadi manusia yang bertaqwa memiliki sikap yang mandiri dan merdeka untuk
membawa dirinya menjalankan amar ma’ruf dan menjauhi nahi mungkar. Maka dari
itu, sehabis puasa Romadhon sebaiknya , kita yang tadinya pelit, kikir, kored
akan berubah menjadi pemurah dan dermawan. Yang tadinya nggak pernah bau masjid
sekarang rajin ke masjid. Yang tadinya suka ngomongin kejelekan tetangga
sekarang ganti topik ngomogin issue global misalnya pemanasan global, perubahan
iklim dll. Yang tadinya suka pamer, riya sekarang lebih down to earth (
membumi). Yang tadinya bronx , kasar dan kata-katanya jorok sekarang sikapnya
calm dan santun. Intinya puasa akan membentuk pribadi muslim dengan
perbuatannya lebih banyak positif dibadingkan negatifnya. Puasa akan mendorong
pribadi muslim yang khusnul khotimah (baik diakhir). Walaupun awalnya memiliki
pribadi yang amburadul tapi finally menjadi pribadi yang religious. Walaupun
awalnya zolim tapi sekarang berubah alim.
Selamat menjalankan
ibadah puasa Romadhon 1433 H, mohon maaf lahir dan batin.
Wass Wr Wb/ BB

Tidak ada komentar:
Posting Komentar