Minggu, 01 Desember 2013

AN NAHL 16 BER-QURBAN



Ya Alloh,…kami laksanakan qurban diihari suci Idul Adha untuk memenuhi perintahMu, sebagaimana telah Engkau perintahkan kepada kekasihMu Nabi Ibrahim AS. Nabi dengan segudang kemuliaan, keistimewaan dan keteladanan. Pengorbanan kami sangatah kecil dibandingkan dengan pengorbanan dan keteladanan yang ditunjukan oleh Nabi Ibrahim AS. Betapa tidak setelah menanti bertahun-tahun hingga usia mencapai 265 tahun barulah lahir Isma’il dari rahim istri tercinta Siti Hajar. Begitu bahagia dan gembiranya Nabi Ibrahim AS mendapatkan buah hati yang telah lama dirindukan. Betapa berharganya nyawa Ismail yang tidak bisa ditukar dengan benda apapun di dunia, sampai akhirnya datang perintah Alloh SWT untuk menyembelih Ismail. Orang tua manapun tidak akan rela dan sangat berat memenuhi perintah ini. Tapi sekali lagi Nabi Ibrahim AS dengan keimanan dan ketaqwaanya memenuhi perintah Alloh SWT menyembelih putra kesayanagnnya. Saat pedang sudah menempel di leher Isma’il, atas kuasaNya Alloh gantikan Isma’il dengan seekor gibas (domba besar). Subhanalloh….Isma’il selamat dan tetap sehat wal afiat.


Keteladanan Nabi Ibrahim AS yang luar itu membuktikan bahwa ujian dan cobaan dari Alloh harus dijawab dengan keimanan dan ketaqwaan. Pengorbanan besar semata-mata ditujukan untuk memenuhi perintahNya, untuk meraih ridhoNya, untuk berkhidmat kepadaNya  pasti mendapat destinasi yang menyenangkan. Keteladanan yang kedua adalah tiada sesuatu yang pantas menetap di hati kita kecuali cinta yang menyeluruh kepada Alloh. Cinta kepada Alloh mengalahkan cinta kepada benda apapun di dunia ini. Cinta yang tulus  melahirkan keikhlasan memberikan apapun yang kita miliki- sekalipun yang paling kita cintai – kepada Alloh. Termasuk keikhlasan dan ketulusan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.



Sejujurnya dari lubuk hati kami , penyembelihan hewan qurban adalah secuil pembelajaran tentang belajar mengorbankan sebagian harta, belajar mengorbankan dari yang paling dicintai , belajar berbagi dan belajar memberi manfaat buat orang lain. Dengan selimut iman kami menyakini bahwa “ Daging-daging dan darahnya itu sama sekali tidak mencapai keridhaan Alloh, kecuali ketakwaan kamulah yang dapat mencapainya”.  Dan kami yakin bahwa “ Ridha Allah tidak akan sampai pada pemilik daging-daging yang disedekahkan dan darah-darah yang mengalir dari hewan yang dikurbankan kecuali jika dia melandasi amalannya dengan niat ikhlas dan memperhatikan syarat-syarat taqwa saat berkurban “. Begitu besar pahala yang Alloh janjikan karerna “ Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan dan setiap satu helai bulunya adalah satu kebaikan juga…..maka dengan qurban kita akan merasa sangat dekat dengan Sang Pencipta karena cinta yang tulus dan ikhlas mengharap ridhoNya. Ya…Robbi, tajamkan mata hati kami dengan pedang ketaqwaan, selimuti seluruh anggota tubuh kami dengan keimanan, ulurkan tangan kami untuk selalu ikhlas memberi, ajari agar setiap gerak tubuh kami memberi manfaat kepada  ummat dan lingkungan Semoga makna Idul Adha selalu menyinari perjalanan An Nahl dalam memberikan manfaat kepada ummat.

Idhul Adha tahun 2013, MT Ta’lim An Nahl 16  menyelenggarakan pemotongan hewan qurban di kampung Gandoang – Cileungsi, tepatnya dikediaman ustad Ahmad. Prosesi pemotongan dilakukan pada hari ke-2 tasrik atau tanggal 16 Oktober 2013. Hewan yang disembelih adalah 1 ekor sapi dan 2 ekor domba dengan para mudhohhi adalah sbb : Bp. Erman, Bp. Agus Hermansyah, Bp. H. Firman Hakim, Bp. Agus Sunaryono, Bp. Andi Purnomo, Bp. Bp. Budi Basuki, Bp. Mulya Utama, Ibu Laura Meivita, Ibu Dewi Lidyawati. Dari hewan qurban tersebut didapatkan daging sebanyak 137 kantong yang dibagikan untuk Putra Putri An Nahl : 23 kantong, ummi Mahdum Dimyati ( 1 kantong ), Pak Sunardi ( 1 kantong ), Mustahik di Gandoang ( 67 kantong ), Ustad Samsuri ( 10 kantong ), ustad Hasyim ( 10 kantong ) dan Pesantren ustad Zaimudin ( 25 kantong ). Sebanyak 1/3 bagian hak mudhohhi dimasak gulai dengan juru masak ibu Suryani dan ibu Siti Alifah. Masakan gulai disantap bersama sama orang tua putra putri An Nahl dan masyarakat sekitar kediaman ustad Ahmad yang berjumlah sekitar 100 orang.

Alhamdulillah, niat kami berqurban ditengah-tengah masyarakat Gandoang ini disambut gembira, masyarakat sangat senang dan bersyukur atas terselenggara kegiatan ini. Mudah-mudahan kepedulian yang sedang kami rajut bersama ummat memberikan barokah dan manfaat bagi semua. Kepedulian yang sedang kami bangun menjadi pondasi bagi terciptanya “rumah indah” yang bernama Ukhuwah Islamiah. Walaupun tentu saja apa yang kami lakukan saat ini,…  ini masih kecil dan belum berarti apa apa. Tapi kami tak pernah putus menggapai asa. Insya Alloh Tuhan yang Maha Kuasa memberikan memudahkan segalanya. Amiin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar