Senin, 27 Agustus 2012

DIET RENDAH PURIN


Assalamu’alaikum Wr Wb.

Seiring bertambahnya usia, terutama di atas 40 tahunn, seringkali kita harus mengatur asupan makanan agar tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan kita. Penyakit asam urat sering kali muncul ketika seseorang yang gemar mengkonsmsi jeroan, emping, kacang-kacangan, sayur kuah bersantan, buah durian yang sangat lezat lupa akan porsi yang harus dikonsumsi. Akibatnya terjadi kenaikan kadar asam urat dalam darah yang memperberat kerja ginjal untuk mengeluarkan kelebiahnya. Agar tidak menimbulkan masalah yang mengganggu aktifitas kita, ada baiknya kita mengenal sekelumit pengetahuan tentang apa itu asam urat, bagaimana proses terjadinya penyakit asam urat, dan apa tindakan pencegahannya. Semoga artikel ini bermanfaat.

Asam urat dalam bahasa Inggris disebut uric acid yaitu senyawa turunan purin yang paling akhir. Dalam darah kadar yang direkomendasikan antara 3,6 – 8,2 mg/dL. Kelebihan asam urat menyebabkan penyakit hyperuricemia dan sebaliknya kekurangan asam urat menyebabkan penyakit hipouricemia. Kadar asam urat yang berlebihan lama kelamaan menyebabkan terbentuknya batu ginjal dan timbulnya rasa nyeri pada sendi ( arthritis akuta )

Pada dasarnya kadar asam urat yang tinggi dalam darah biasanya disebabkan oleh gangguan metabolisma purin dalam tubuh. Gangguan ini akibat produksi zat purin yang berlebihan tetapi ekskresi (pembuangan) kristal asam urat sedikit sehingga menumpuk di persendian. Akibatnya persendian terasa nyeri, bengkak dan meradang. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.

Untuk mengatasinya perlu pengaturan masukan (intake) makanan yang mengandung purin atau yang dikenal dengan istilah Diet Rendah Purin seperti tidakan di bawah ini

Yang harus dihindari bagi penderita asam urat :

  1. Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak
  2. Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden
  3. Ekstrak daging seperti abon dan dendeng
  4. Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)
  5. Daging kambing, daging sapi, daging kuda
  6. Bebek, angsa dan kalkun
  7. Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping
  8. Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung
  9. Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental
  10. Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa
  11. Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega
  12. Makanan kaya protein dan lemak

Kadar asam urat di atas 7 mg/dL tidak diperkenankan mengkonsumsi makanan item no. 1, 2, 3, 4, 6. Sedangkan item no 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12  boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit.

Tips bagi penderita asam urat

  • Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang.
  • Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan stroberi.
  • Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat.
  • Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi.
  • Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup.
  • Jangan minum aspirin.
  • Jangan bekerja terlalu keras/kelelahan.
  • Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup.
  • Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan.

Wassalamu’alikum Wr Wb
BB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar