Rabu, 16 Mei 2012

Berbaik sangka kepada Alloh


Assalamu'alikum Wr Wb

Manusia seringkali mengeluh ketika ditimpa masalah. Reaksi yang paling sederhana : ah....sial gue hari ini. Lalu reaksi yang mulai nyerempet-nyerempet : " Kenapa sih Tuhan gak sayang gue". Sampai pada sikap ekstrim :" Ah percuma sholat,...Tuhan gak pernah dengerin doa gue".

Ungkapan kecewa, marah, sebel adalah ekspresi perasaan yang tidak balance antara harapan dan kenyataan. Dan ini adalah urusan manusia, tapi kenapa dia menyalahkan Alloh? Di sini kelihatan tdk fair dan gentle-nya manusia. Kalau harapan sesuai hati, dia bilang : "Ini hasil kerja keras gue". Tapi kalau kegagalan yg terjadi , dia menggugat :.....Tuhan tidak adil.

Cobalah sedikit merenung dan berfikir jernih. Dalam Islam tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Suka duka, sukses gagal itu terjadi atas ijin Alloh. Lalu bagaimana sikap kita jika usaha kita gagal ? Agama membimbing kita utk bersikap husnudzon, berbaik sangka kepada Alloh.Kita yakin bahwa pasti ada hikmah dibalik sebuah peristiwa.

Ini yang saya sebut sebagai sikap gentle dan respek kepada Alloh. Mau mengakui ketidak sempurnaan dan kekurangan manusia sekaligus tunduk kepada Alloh Yang Maha Sempurna. Alloh pasti memberi yang terbaik buat ummatNya. Mem-force sikap ni memang tidak mudah, bahkan sulit,.....lu gak ngrasain sihh!!!. Tapi kita harus belajar dan mau berfikir, karena sebaik-baik manusia adalah yang mau belajar dari kesalahan/kegagalan masa lalu. Dan sebodoh-bodoh manusia adalah yang terjebak pada kegagalan/kesalahan yang sama. Pepatah bijak mengatakan, gagal adalah sukses yang tertunda. Dan keledaipun tidak ingin terpelosok pada luang yang sama.
Semoga bermanfaat dan tetap semangat.....

Wassalamu'alaikum WrWb
Budi Basuki

Sabtu, 12 Mei 2012

MENJAGA HUBUNGAN BAIK.......

Hubungan baik bisa "PUTUS" karena "?".."?"

Kadang kita sama-sama berfikir :"?"
"Ah...mungkin dia lagi sibuk..." akhirnya ga jadi telphon

Terkadang, kita berfikir takut mengganggu....lama kelamaan...jadi cuek...,

Akhirnya muncul pemikiran : Ngapain sih aku yang hubungin dia duluan?

Kalo sudah begini, cinta kasih dalam pertemanan jelas sudah berkurang, dan akhirnya tidak lagi ada hubungan, semuanya jadi "LUPA". Komunikasi sangatlah penting dalam berhubungan dengan teman, pasangan, keluarga maupun TUHAN.....biar kita selalu dekat dengan semua....itu yang menjadi alasanku menulis pesan ini...dan itu sebagai tanda aku ngga lupa sama semua...hehehe...

Tegur aku...
Jika aku mulai sombong
Tegur aku...
Jika aku mulai angkuh
Tegur aku...
Jika aku mulai salah

Karena aku masih sangat butuh teman, saudara seperti semuanya...hari ini, esok dan selamanya...

Contoh SEMUT "SESIBUK" apapun mereka bekerja selalu menyempatkan untuk menyapa semut lainnya... "Tak kenal, maka tak sayang"......Aku sayang semua temanku, aku sayang semua saudaraku, dan aku takkan lupa siapa TUHANKU.....

Kamis, 10 Mei 2012

Pengajian Majelis Ta'lim An Nahl

Pengajian oleh Majelis Ta'lim An Nahl dihelat tiap minggu pertama awal bulan. Agendanya : Pengijajian, Tawasul, Membaca Surat Yasin dan Ratib. Pengajian dipimpin oleh Ustadz Tohir Wijaya dan Pembacaan Ratib dipinpin oleh Bp. H. Nur Hidayat

Majelis ini bertujuan untuk menambuh wawasan ilmu agama, menjalin silaturahim, dan mendekatkan diri ke Illahi Robbi

Berikut hasil jeprat-jepret anak saya Vel, saat helatan di rumah penulis. Semoga menjadi karya terindah buat Majelis Ta'lim An Nahl






Senin, 07 Mei 2012

Inspirasi Cara Bertetangga Yang Baik


Disadur dari sebuah sumber, tersebutlah pada zaman Toingkok kuno ada seorang petani yang mempunyai tetangga yang pekerjaannya sebagai pemburu. Pemburu tersebut memiliki anjing-anjing yang sangat galak dan kurang terlatih. Anjing-anjing itu sering melompat pagar dan mengejar domba-domba petani yang sedang bermain Melihat kejadian itu petani lalu menghampiri tetangganya yang seorang pemburu agar menjaga anjing-anjingnya. Tetapi pemburu tersebut tidak peduli, cuek saja.

Suatu hari, anjing-anjing pemburu melompat pagar lagi dan menyerang domba-domba sehingga ada yang terluka parah. Petani geregetan dan tidak sabar lagi. Ia memutuskan pergi ke kota untuk berkonsultasi dengan seorang hakim. Dengan seksama hakim mendengar cerita petani, ia lalu berkata : " Saya mengerti perasaan bapak dan bisa saja saya menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia untuk menrantai anjing-anjingnya. Tetapi anda akan kehilangan seorang teman dan mendapat seorang musuh. Anda memilih teman atau musuh yang jadi tetanggamu?".

Mendengar pertanyaan hakim, petani itu tertegun, lalu ia menjawab :" Saya memilih teman Pak Hakim". "Baik, saya akan memberikan satu solusi  agar domba-domba anda tetap aman dan tetangga anda tetap menjadi teman yang baik". " Berikanlan 3 ekor domba terbaik kepada ketiga anak pemburu itu".

Sesampai di rumah, petani segera melaksanakan solusi dari hakim, dia segera mengambl 3 ekor domba terbaiknya dan memberikan hadiah kepada ketiga anak tetangganya itu. Anak pemburu itu menerima dengan suka cita dan mulai bermain dengan domba-domba itu. Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu lalu mengkerangkeng anjing-anjing pemburunya.

Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah lagi mengganggu domba-domba petani. Atas kedermawanan petani tersebut, pemburu itu sering memberikan  hasil buruannya kepada petani. Sebagai balasannya petani sering memberikan daging domba dan keju hasil buatannya. Dalam waktu yang singkat petani dan pemburu telah menjadi teman sekligus tetangga yang baik.

Pepatah Tiongkok mengatakan : "Mempunyai 1000 teman masih terlalu sedikit, tetapi mempunyai seorang musuh adalah terlalu banyak".. Semoga memberi inspirasi.....

Wassalamu'alikum
Budi Basuki



Minggu, 06 Mei 2012

TAWAKAL

Tidaklah akan merugi orang yang suka beristikharah, dan tidaklah akan bersedih hati orang yang suka bermusyawarah, serta tidak akan kelaparan orang yang rajin menabunng. Nabi Muhammad SAW dalam hidup sehari-hari salah satu kebiasaan para nabi adalah selalu memohon petunjuk kepada Allah SWT. Nabi kita selalu memohon petunjuk dengan melakukan salat istikharah. Bisa berlangsung dalam salat dua rakaat atau lebih, memohon petunjuk ketika kita tertimpa musibah, dirundung masalah gawat, atau sekadar ingin mengetahui suatu persoalan, merupakan tindakan yang mudah dan terpuji. Dan uniknya, masya Allah, siapa pun ia yang memohon petunjuk dengan melakukan salat, selalu beroleh jawaban. Melaksanakan salat istikharah -- seperti ditunjukkan hadis riwayat Thabrani di atas -- di zaman yang awut-awutan dan menyatu ini sudah merupakan bagian integral kehidupan sehari-hari kita, di antara deru bunyi mesin pabrik atau pun detak-detak tuts keyboard komputer personal kita dalam lalu-lalang persoalan. Petunjuk yang diberikan Allah bisa berupa ilham yang merebak di dalam hati atau pendengaran, bisa pula berupa tindakan. Dalam Kitab Usfuriah diceritakan bahwa Ibrahim bin Adham, seorang sufi, pada suatu hari menggebrak kudanya untuk mengejar burung gagak yang mencuri rotinya. Dalam pengejaran itu ia menemukan seorang lelaki yang diikat perampok yang telah merampas seluruh harta miliknya. ''Burung gagak itulah yang selalu membawa makanan untukku. Ia menyuapkan roti sekerat demi sekerat ke mulutku. Allah tak membiarkan aku kelaparan,'' kata orang itu.Mendengar kisah ini Ibrahim lalu melompat ke punggung kudanya dan lari kembali pulang. Ia lalu bersujud dan bertobat kepada Allah. Ia mengganti baju kebesarannya dengan baju murahan. Lalu dimerdekakannya budak-budaknya. Ia tinggalkan seluruh harta kekayaannya. Ia pungut setangkai tongkat untuk menuju ke Mekah, tanpa kendaraan, tanpa bekal. Di sepanjang perjalanannya ia bersyukur dan selalu memuji Allah dengan menyitir ayat suci: ''Barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Allah itulah cukup baginya. Allah sungguh akan menyampaikan kepentingannya. Untuk tiap sesuatu, Allah telah menyiapkan kadar masing-masingnya.''